Rumah Sakit Pratama Lamboya Tolak Pasien BPJS, Ini Tanggapan Kadis Kesehatan & Direktur

 

Waikabubak, wartapolri.com – Beberapa hari terakhir ini, Rumah Sakit Pratama Lamboya yang berlokasi di jalan Hobakalla, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, NTT menolak pasien yang menggunakan BPJS. Rumah Sakit Pratama Lamboya yang memiliki bangunan megah dan berdiri kokoh di atas lahan seluas 2.848 m² itu diketahui menolak pasien BPJS setelah salah satu warga desa Patia Dete, Kecamatan Laboya Barat, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur yang tidak lain adalah pasien yang menggunakan BPJS kesehatan ditolak oleh petugas rumah sakit pada Rabu, 10 Januari 2024 tadi.

Dilansir dari flores-pikiran-rakyat.com ‘Parah! Rumah Sakit Pratama Lamboya, Sumba Barat Tolak Pasien Rawat Inap’, pasien yang menggunakan BPJS atas nama Lukas Lega Hodi yang hendak berobat di rumah sakit Pratama Lamboya mengaku kecewa karena ditolak oleh petugas rumah sakit pada Rabu, 10 Januari 2024 sekira pukul 09.00 WITA.

“Saya sangat kecewa dalam kondisi seperti ini, saya datang berkunjung ke RSUD Pratama saya tidak dilayani,” katanya seperti dilansir dari flores-pikiran-rakyat.com.

Sebelumnya, tahun 2023 kemarin, rumah sakit Pratama Lamboya tersebut masih menerima pasien yang menggunakan BPJS kesehatan. Namun, di awal tahun 2024 ini, rumah sakit Pratama Lamboya menolak pasien yang menggunakan BPJS kesehatan. Sementara rumah sakit Pratama Lamboya yang memiliki bangunan megah yang berdiri kokoh di atas lahan seluas 2.848 m² ini dibangun untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat yang jauh dari RSUD Waikabubak.

Terkait aksi penolakan dari pihak rumah sakit Pratama Lamboya terhadap pasien yang menggunakan BPJS kesehatan, begini tanggapan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat dan Direktur Rumah Sakit Pratama Lamboya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat, dr. Bonar B.Sinaga kepada media ini menyampaikan bahwa Rumah Sakit Pratama Hobakalla yang berada di kecamatan Lamboya sudah naik kelas dari FKTP menjadi rumah sakit kelas D dan mestinya menyesuaikan persyaratan sesuai regulasi kerjasama dengan BPJS.

“Yang saya tahu RS. Pratama Hobakalla sudah naik kelas menjadi RS kelas D dan mesti menyesuaikan persyaratan sesuai regulasi untuk kerjasama dengan BPJS,” kata dr. Bonar B. Sinaga selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat yang dihubungi media ini via WhatsApp pada Rabu, 10 Januari 2024 petang.

Kepala Dinas Kesehatan itu juga telah melakukan berkomunikasi dengan Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Sumba Barat untuk mencari solusi bersama agar rumah sakit Pratama Lamboya kembali normal untuk menerima pasien BPJS.

“Saya sudah telepon kepala BPJS dan informasi ke RS. Pratama kami turun besok dengan BPJS ke lapangan cross cek pelayanan RS. Jika benar mereka tidak memberikan pelayanan karena masih urus kerjasama dengan BPJS, saya akan tegaskan pelayanan tetap harus berjalan, masyarakat tidak boleh dikorbankan untuk pelayanan kesehatan akibat kenaikan kelas RS Pratama dan urusan kerjasama dengan BPJS. Besok saya baru bisa berkabar,” tukasnya.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Pratama Lamboya, drg. Bintang Sihombing, M.Ec. Dev yang dihubungi media ini via WhatsApp.

Bintang Sihombing menyampaikan bahwa sebagai rumah sakit menerima rujukan dari Puskesmas di sekitar Hobakalla. Tidak punya dasar untuk menarik bayaran (tunai) dan juga tidak punya dasar untuk tidak menerima biaya.

“Kami sudah naik dari FKTP menjadi RS Kelas D. Maka semua pasien rawat jalan kembali ke FKTP awal sesuai dengan peruntukannya.
Kami sebagai RS menerima rujukan dari Puskesmas di sekitar Hobakalla. Untuk pasien rawat jalan yg memilih di RS. Hobakalla, kami tidak punya dasar untuk menarik bayaran (tunai) dan juga tidak punya dasar untuk tidak menerima biaya,” kata Direktur Rumah Sakit Pratama Lamboya itu kepada media ini yang dihubungi secara terpisah via WhatsApp pada Rabu, 10 Januari 2024 malam.

Pihaknya juga telah menyampaikan kepada pimpinan dalam hal ini Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat untuk mencarikan solusi terbaik dari persoalan tersebut.

“Maka dari itu, kami sudah laporkan kepada pimpinan kami, dan menurut arahan beliau (Kadis Kesehatan Kabupaten Sumba Barat) akan dilakukan pertemuan antara Dinkes, BPJS dan RS Hobakalla yang direncanakan besok hari Kamis, 11 Januari 2024 di Hobakalla untuk mencari solusi terbaik untuk pelayanan di Hobakalla.” Pungkasnya.

Bintang Sihombing selaku Direktur Rumah Sakit Pratama Lamboya itu berharap dengan kehadiran para pemangku kepentingan nantinya akan memberi solusi terbaik untuk pelayanan masyarakat di Hobakalla dan sekitarnya.

“Semoga kedatangan para pemangku kebijakan besok di Hobakalla akan memberi solusi terbaik untuk pelayanan masyarakat di Hobakalla dan sekitarnya.” Tandasnya.

Penulis : Anton Gallu

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *